Minggu, 13 Februari 2011

Bahaya Styrofoam

Styrofoam apa sih bahayanya??
Masih banyak orang, pedagang menggunakan pembungkus styrofoam. Untuk makanan katering ,burger, mi instan sedu , untuk makanan berkuah , untuk makanan siap saji dll.
Masih banyak orang yang belum sadar akan bahaya dari bahan tersebut. Bisa-bisa kita kena kanker gara-gara styrofoam. Styrofoam mampu memicu sel tumor dan kanker. Bahaya kan??JAdi hati-hatilah.

Styrofoam umumnya berwarna putih sehingga terlihat bersih,lalu ringan , praktis dan terlihat mewah.Berbagai kelebihan ini membuat para pedagang memakai bahan tersebut.Malahan harganya terjangkau juga, Kira-kira 400 rupiah per buah.

Seiring dengan berkembangnya teknologi industri pangan di dunia ini, aspek keamanan pangan bahan ini mulai dipertanyakan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa styrofoam memiliki potensi yang sangat membahayakan kesehatan manusia, karena dapat memicu sel tumor dan kanker.

Di balik kelebihan styrofoam menahan panas inilah masalah utamanya. Styrofoam ini sesungguhnya masih tergolong keluarga plastik. Menurut penelitian para ahli, bahan pembentuk styrofoam yang disebut juga gabus, bersifat racun dan bisa mencemari makanan serta minuman. Terutama makanan yang masih panas dan berlemak ketika dimasukkan ke dalam wadah putih ini tak lama kemudian akan meleleh.

Plastik pada bahan styrofoam tersusun dari polimer, yakni rantai panjang dari satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer (bahan-bahan pembentuk plastik). Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengonsumsinya. Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urine maupun feses (kotoran). Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh dapat memicu munculnya kanker.

Saat makanan panas ini dimasukkan ke dalam plastik, kita bisa lihat plastik menjadi lemas dan tipis. Inilah tanda terputusnya ikatan-ikatan monomer. Perpindahan monomer juga terjadi bila makanan atau minuman dalam wadah plastik terkena panas matahari secara langsung.

Mengandung Formalin

Bahaya kan yah? Makanya jika ingin makan sesuatu yang panas-panas janganlah gunakan stereroform, Karena zat dari styrofoam yang berbahaya sekali bagi tubuh kita. Paling bahaya menurut saya mie instan sedu panas yg dgn styrofoam. Kurangi penggunaan styrofoam karena sampah stereoform juga susah diolah dan akan menjadi zat sangat beracun jika dibakar.


Go green..selamatkan dunia ini !!!!!!!!
dikutip dari
http://ivanhadinata.blogspot.com/2008/07/styrofoam-apa-sih-bahayanya-masih.html

BAHAYA MENGINTAI DIBALIK LEZATNYA JUNKFOOD

junk food

Menyantap hidangan yang kita sukai tentu menjadi hal yang menyenangkan. Apalagi jika makanan tersebut memiliki cita rasa manis, asin dan gurih yang menjadi perpaduan tiga rasa yang paling digemari orang – orang. Contohnya ya, fried chicken, burger, french fries, hingga minuman bersoda. Rasa yang enak dan penyajian yang cepat membuat semakin banyak orang menyukai junk food. Bayangkan ketika kita lagi sibuk – sibuknya bekerja atau belajar, lalu menyantap hidangan yang kita sukai, rasanya sangat menyenangkan dan menghibur. Tapi ternyata kandungan nutrisi pada junk food sangatlah terbatas.

Umumnya yang termasuk golongan junk food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi, tapi kandungan gizinya sedikit. Yang paling gampang masuk dalam jenis ini adalah keripik kentang yang mengandung garam, permen, semua dessert manis, makanan fast food yang digoreng, dan minuman bersoda atau berkarbonasi.

Pada maknan junk food biasanya kandungan vitamin, protein atau mineralnya sangat sedikit. Junk food mengandung banyak sodium, saturated fat, dan kolesterol. Bila jumlah ini terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat seperti darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.



Bahaya banget ya…Padahal aku sendiri sangat suka makanan junk food… : (



Ini tips agar tubuh kita teteup sehat meskipun masih mengonsumsi junk food :

o Sarapan yang tepat

Mulailah hari dengan mengonsumsi menu sarapan sehat seperti jus buah, susu rendah lemak, yoghurt, sereal tinggi serat, dan buah. Orang yang berpola makan tinggi serat mencerna makanan secara lambat. Akibatnya, rasa lapar tertunda dan keinginan untuk mengasup makanan berlemak berkurang. (Yuhuu.. ^^ bisa sekalian diet nih!)

o Hindari kulit fried chicken

Sebaiknya ketika mau makan friedchicken buang aja kulitnya (huhu..T~T padahal rasanya enak). Kulit ayam , terlebih ayam ras mengandung sumber lemak jenuh dan kolestrol. Fried chicken menggunakan teknik penggorengan deep frying berkandungan lemak bahan yang digoreng jauh lebih besar dibandingkan bahan yang digoreng dengan teknik penggorengan biasa.

o Pilih nasi

Kandungan lemak dan sodium french fries sangat tinggi, jadi saat mau mengonsumsi junk food, pilihlah nasi. Bila mau membeli burger carilah jenis yang lebih banyak mengandung bahan nabati dibandingkan hewani. Jika memungkinkan perbanyak isi sayurnya, seperti selada, tomat, mentimun, dan sebagainya.

o Potong porsi dan ukuran (duh, gag puas dumz..)

Jangan mencoba berpantang makan junk food karena kita mungkin justru tergoda untuk mencomotnya. Jika ingin, belilah dalam porsi kecil lalu bagilah dengan rekan atau teman anda.

o Mulai olahraga

Olahraga akan memompa endorfin, yaitu morfin alami dalam tubuh, untuk beredar ke seluruh tubuh. Dengan berolahraga kita jadi punya waktu sedikit untuk makan.

dikutip dari
http://riendzt.wordpress.com/2008/06/29/bahaya-mengintai-dibalik-lezatnya-junkfood/

Bahaya gula pasir terhadap peningkatan kolesterol darah

Berapa sih konsumsi gula harian kita? Menurut panduan yang dikeluarkan Asosiasi Jantung Amerika, tambahan gula yang direkomendasikan setiap hari tidak boleh lebih dari 100 kalori (setara 6 sendok teh) untuk wanita dan 150 kalori (9 sendok teh) untuk pria.

Konsumsi gula berlebih selama ini identik dengan kegemukan, diabetes dan penyakit kardiovaskular. Tetapi, riset terbaru membuktikan bahwa, terlalu banyak mengonsumsi gula ternyata memengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh.

Miriam Vos, MD dan koleganya dari Atlanta Emory University, meneliti kaitan antara tingginya asupan gula tambahan pada orang-orang Amerika dan kontribusinya pada tingginya kolesterol. Gula tambahan adalah pemanis berkalori yang biasa dipakai dalam makanan, seperti cokelat, cake, atau es krim. Selain sebagai penambah kalori dan pemberi rasa manis, tidak ada tambahan gizi lain dari gula jenis ini.

Responden dalam penelitian yang mengonsumsi gula tambahan paling banyak ternyata memiliki kadar kolesterol jahat paling tinggi dan kadar trigliserida paling tinggi. Sebaliknya dengan orang yang mengonsumsi gula paling sedikit, kadar kolesterol baiknya tinggi dan rendah trigliserida.

Miriam menemukan, selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan konsumsi gula pada penduduk Amerika atau rata-rata mereka mengonsumsi 360 kalori. Menurut pakar nutrisi dari University of Vermont, AS, profesor Rachel K.Johnson, PhD, hanya segelintir orang Amerika yang mematuhi standar asupan gula per hari.

Ganti Gula Harian Anda!
Sebenarnya, gula dijumpai secara alami pada beberapa makanan, seperti kismis dan kurma. Gula dalam buah disebut dengan fruktosa. Yang dimaksud gula tambaan adalah sukrosa (gula pasir) dan pemanis buatan lainnya. Gula jenis ini sering tersembunyi di dalam makanan.

Untuk mengukur asupan gula yang kita konsumsi, Johnson menyarankan agar kita memperhatian label yang tercantum dalam kemasan makanan atau minuman.”Bila dalam label terdapat kata “sirup”, sukrosa, fruktosa dan dextrose, itu adalah pemanis tambahan,” katanya.

Cara terbaik untuk membatasi konsumsi pemanis tambahan adalah dengan mengurangi konsumsi minuman, bukan cuma softdrink tapi juga jus buah dan minuman sport yang banyak mengandung gula.

Sebuah penelitian lain (non publikasi) menyebutkan bahwa gula jawa, atau gula kelapa atau gula merahjauh lebih aman dibandingkan dengan gula pasir. Bahkan penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi gula juga berpengaruh terhadap perbaikan penyakit gula alias diabetes. Cobalah ganti gula anda dengan gula jawa dan ikuti aturan konsumsi gula dengan benar dan disiplin (source : Javasecret).

dikutip dari
http://www.sehatsetiaphari.com/bahaya-gula-pasir-terhadap-peningkatan-kolesterol-darah.html

Bahaya Imunisasi

Serangkaian imunisasi yang terus digiatkan hingga saat ini oleh pihak-pihak terkait yang katanya demi menjaga kesehatan anak, patut dikritisi lagi baik dari segi kesehatan maupun syariat. Teori pemberian vaksin yang menyatakan bahwa “memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan kepada manusia akan menghasilkan pelindung berupa anti bodi tertentu untuk menahan serangan penyakit yang lebih besar. Benarkah?


Tiga Mitos Menyesatkan

Vaksin begitu dipercaya sebagai pencegah penyakit. Hal ini tidak terlepas dari adanya 3 mitos yang sengaja disebarkan. Padahal, hal itu berlawanan dengan kenyataan.

1) effektif melindungi manusia dari penyakit.

Kenyataan: Banyak penelitian medis mencatat kegagalan vaksinasi. Campak, gabag, gondong, polio, terjadi juga di pemukiman penduduk yang telah diimunisasi. Sebagai contoh, pada tahun 1989, wabah campak terjadi di sekolah yang punya tingkat vaksinasi lebih besar dari 98%. WHO juga menemukan bahwa seseorang yang telah divaksin campak, punya kemungkinan 15 kali lebih besar untuk terserang penyakit tersebut daripada yang tidak divaksin.

2) Imunisasi merupakan sebab utama penurunan jumlah penyakit.

Kebanyakan penurunan penyakit terjadi sebelum dikenalkan imunisasi secara masal. Salah satu buktinya, penyakit-penyakit infeksi yang mematikan di AS dan Inggris mengalami penurunan rata-rata sebesar 80%, itu terjadi sebelum ada vaksinasi. The British Association for the Advancement of Science menemukan bahwa penyakit anak-anak mengalami penurunan sebesar 90% antara 1850 dan 1940, dan hal itu terjadi jauh sebelum program imunisasi diwajibkan.

3) Imunisasi benar-benar aman bagi anak-anak (???)

Yang benar, imunisasi lebih besar bahayanya. Salah satu buktinya, pada tahun 1986, kongres AS membentuk The National Childhood Vaccine Injury Act, yang mengakui kenyataan bahwa vaksin dapat menyebabkan luka dan kematian.

Racun dan Najis? Tak Masuk Akal

Apa saja racun yang terkandung dalam vaksin? Beberapa racun dan bahan berbahaya yang biasa digunakan seperti Merkuri, Formaldehid, Aluminium, Fosfat, Sodium, Neomioin, Fenol, Aseton, dan sebagainya. Sedangkan yang dari hewan biasanya darah kuda dan babi, nanah dari cacar sapi, jaringan otak kelinci, jaringan ginjal anjing, sel ginjal kera, embrio ayam, serum anak sapi, dan sebagainya. Sungguh, terdapat banyak persamaan antara praktik penyihir zaman dulu dengan pengobatan modern. Keduanya menggunakan organ tubuh manusia dan hewan, kotoran dan racun (informasi ini diambil dari British National Anti-Vaccination league)

Dr. William Hay menyatakan, “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatannya. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ….. (Immunisation:The Reality behind the Myth)

Makhluk Mulia Vs Hewan

Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Manusia merupakan khalifah di bumi, sehingga merupakan ashraful makhluqaat (makhluk termulia). Mengingat keunggulan fisik, kecerdasan, dan jiwa secara hakiki, manusia mengungguli semua ciptaan Allah yang ada. Manusia merupakan makhluk unik yang dilengkapi sistem kekebalan alami yang berpotensi melawan semua mikroba, virus, serta bakteri asing dan berbahaya.

Jika manusia menjalani hidupnya sesuai petunjuk syariat yang berupa perintah dan larangan, kesehatannya akan tetap terjaga dari serangan virus, bakteri, dan kuman penyakit lainnya. Sedangkan orang-orang kafir, mengangap adanya kekurangan dalam diri manusia sebagai ciptaan Allah, sehingga berusaha sekuat tenaga memperkuat sistemn pertahanan tubuh melalui imunisasai yang tercampur najis dan penuh dengan bahaya.

Manusia merupakan makhluk yang punya banyak kelebihan. Terdapat perbedaan yang mencolok antara manusia dengan hewan tingkat rendah. Apa yang dapat diterapkan padanya tidak cocok bagi hewan, demikian juga sebaliknya. Namun, orang-orang atheis menyamakan hewan dengan manusia, sebab mereka menganut teori evolusi manusia melalui kera yang sangat “menggelikan”. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa apa yang dimiliki hewan dapat secara aman dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Jadi, sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah disuntikkan ke dalam tubuh manusia. Logika setan ini adalah menjijikkan menurut Islam.

Imunisasi digembar-gemborkan sebagai suatu bentuk keajaiban pencegahan penyakit, padahal faktanya cara itu tidak lebih hanya sebagai proyek penghasil uang para (OKNUM, edit by: Ahmad Mujahid Abu Jundi) dokter dan perusahaan farmasi. Dalam kenyataannya, imunisasi lebih banyak menyebabkan bahaya daripada kesehatan. Bahkan, mengacaukan proses-proses alami yang ada dalam ciptaan-Nya. Nah, dengan paparan singkat ini, orang tua mana yang merasa tidak takut untuk memberikan imunisasi pada anaknya?

Semoga notes singkat ini dapat diambil ibrahnya bagi kaum muslimin khususnya !

dikutip dari
http://onlineherba.blogspot.com/2010/07/bahaya-imunisasi.html

Bahaya Di Balik Teknologi Laser

Semarang (ANTARA News) - Penggunaan sinar laser atau cahaya intensitas tinggi di berbagai bidang termasuk pada peralatan kantor hingga mainan anak di Indonesia, belum diimbangi dengan pamahaman yang memadai atas teknologi penyinaran ini.

Guru Besar Fisika Universitas Diponegoro Semarang, Prof. Dr. Ir. Wahyu Setia Budi, M.S., di Semarang, Kamis, menjelaskan, di balik fungsi laser yang amat canggih di berbagai bidang termasuk kedokteran, militer, proses komunikasi optik, dan lainnya, ada risiko yang tidak disadari di belakangnya.

Ia memberi contoh, mainan anak yang dilengkapi laser dengan daya lima miliwatt saja bisa mendatangkan masalah bila tembakan sinar ini mengenai mata. Begitu pula "pointer" laser yang digunakan presentasi juga bisa merusak retina bila difokuskan ke mata, karena alat mungil ini juga menggunakan laser berdaya rendah.

"Bila mengenai mata terus-menerus, laser berdaya rendah tersebut tetap bisa merusak retina. Sebenarnya sudah ada petunjuknya, namun jarang yang mau baca," katanya.

Ia mengakui sampai sekarang belum ada kasus serius yang disulut terkena paparan laser, namun untuk menghindari insiden, tidak perlu harus menunggu ada korban.

Karena itu, ia mengingatkan, jangan sekali-sekali memancarkan arah laser ke mata meskipun daya laser itu sangat rendah. Laser memiliki sifat istemewa, yaitu cahayanya amat cerah, fokus, koheren, dan monokromatis. "Untuk aplikasi laser berdaya lebih besar, selalu gunakan kacamata khusus sesuai dengan warna sinar laser," kata sarana Wahyu.

Karena sifatnya seperti itu, katanya, maka meski laser hanya berdaya lima miliwatt, cahayanya tetap fokus dan benderang di tengah paparan lampu berdaya ratusan watt.

Teknologi laser juga sering digunakan untuk pencahayaan (lighting) panggung pertunjukan. "Operator laser harus tahu bahwa sinar itu tidak boleh mengenai langsung badan manusia, apalagi mata," kata Dekan MIPA Undip mengingatkan.

Doktor di bidang opto elektroteknika dan aplikasi laser lulusan UI Jakarta itu menyebutkan, ada empat kelas laser, yaitu dari yang terkecil dengan daya sekitar lima miliwatt hingga laser kelas empat berdaya gigawatt yang bisa digunakan untuk memotong pelat baja.

Ia mengemukan, beberapa negara sudah membentuk badan pengawas penggunaan laser, namun sampai sekarang Indonesia memandang pengawas seperti ini belum perlu meski penggunaan teknologi laser kian meluas.

Mahal

Wahyu yang Sabtu pekan ini (21/4) dikukuhkan jadi guru besar ke-94 Undip itu mengatakan, sampai kini sangat jarang pengusaha Indonesia yang berani terjun ke bisnis laser, karena pasarnya masih terlalu kecil.

Karena itu peralatan dengan teknologi laser masih harus didatangkan dari luar dan harganya sangat mahal. Ia memberi contoh, teknologi laser kosmetik di RSUP Kariadi Semarang harganya mencapai satu miliar lebih.

"Ketika saya membuat sendiri laser hidrogen pada tahun 1990-an, menghabiskan biaya Rp40 juta lebih, padahal alatnya sangat kecil," kata Wahyu.

Pembantu Rektor I Undip, Prof. Dr. dr. Ign. Riewanto di tempat sama mengatakan, masyarakat sering menjadi korban penipuan dari orang yang mengklaim peralatan yang digunakan menggunakan laser, sehingga konsumen harus membayar mahal untuk itu.

"Untuk sewa saja bisa mencapai dua juta rupiah sekali pakai belum termasuk biaya lain-lain. Jadi, apa betul sunat menggunakan laser, seperti banyak ditawarkan belakangan ini," kata Riewanto yang juga dokter bedah itu.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011
dikutip dari
http://www.antaranews.com/view/?i=1176957017&c=TEK&s=